PENDAHULUAN
Menurut August Comte
sosiologi mengkaji mengkaji masyarakat dari sisi social statics (statika social
atau struktur social) dan social dynamics (dinamika social atau perubahan
social). Comte berpendapat bahwa setiap masyarakat memiliki dua system
kehidupan yang berbeda sebagaimana yang d‘ipelajari
oleh sosiologi itu. Walaupun memiliki sisi yang berbeda, keduanya menjadi
system yang tak terpisahkan dari sebuah masyarakat secara umum.
Social statics meliputi struktur social
masyarakat berupa kelompok dan lembaga-lembaga sosial, lapisan serta kekuasaan,
sedangkan sosial dinamics adalah fungsi-fungsi masyarakat yang terlibat dalam
proses social, perubahan social, atau bentuk abstrak interaksi social.
Suatu sistem sosial tidak hanya
berupa kumpulan individu tetapi juga berupa hubungan-hubungan sosial dan sosialisasi yang membentuk nilai-nilai dan
adat istiadat sehingga terjalin kesatuan hidup bersama yang teratur dan
berkesinambungan.
Struktur sosial adalah cara
bagaimana suatu masyarakat terorganisasi dalam hubungan-hubungan yang dapat
diprediksikan melalui pola perilaku berulang antar individu dan antar kelompok
dalam masyarakat tersebut. Struktur sosial dapat diartikan sebagai jalinan
antara struktur-struktur sosial yang pokok yaitu kaidah-kaidah / norma-norma
sosial, lembaga-lembaga sosial dan lapisan-lapisan sosial.
1.
Apakah pengertian struktur sosial?
2.
Apa saja ciri-ciri
struktur sosial ?
3.
Apa saja fungsi
struktur sosial ?
4.
Apa saja bentuk
struktur sosial ?
5.
Apa saja konflik
sosial ?
1.
Mengetahui pengertian struktur sosial?
2.
Mengetahui ciri-ciri
struktur sosial ?
3.
Mengetahuifungsi
struktur sosial ?
4.
Mengetahuibentuk
struktur sosial ?
5.
Mengetahui konflik
sosial ?
PEMBAHASAN
Menurut para ahli pengertian Struktur Sosial
sebagai berikut :
- Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi (Dalam Soerjono Soekanto,
20;2005)
Struktur
sosial merupaka keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu
kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial,
kelompok-kelompok sosial, serta lapisan-lapisan sosial.
- Menurut Soerjono Soekanto (59;2005)
Struktur
sosial merupakan jaringan dari unsur-unsur sosial pokok, yang meliputi:
·
Kelompok
sosial,
·
Kebudayaan,
·
Lembaga
sosial,
·
Strati
kasi sosial,
·
Kekuasaan
dan wewenang.
- Abdul Syani (Dalam
Basrowri, 69;2005)
Struktur
sosial adalah suatu tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang merupakan
jaringan dari unsur-unsur sosial yang pokok.
- D. Hendropuspito (89;1999)
Struktur
sosial adalah skema penempatan nilai-nilai sosio-budaya dan organ-organ
masyarakat pada posisi yang dianggap sesuai, demi berfungsinya organisme
masyarakat sebagai suatu keseluruhan, dan demi kepentingan masing-masing bagian
untuk jangka waktu yang relatif lama.
- Firth (Dalam
Basrowri, 67;2005)
Struktur
sosial dianggap sama dengan organisasi sosial yang mengacu pada
hubungan-hubungan sosial yang lebih fundamental yang memberikan bentuk
dasar pada masyarakat, yang memberikan batas-batas pada aksi-aksi yang mungkin
dilakukan secara organisatoris.
- Menurut George Simmel, struktur sosial
adalah kumpulan individu serta pola perilakunya.
- George C. Homans mengatakan bahwa struktur sosial merupakan hal yang memiliki
hubungan erat dengan perilaku sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari.
- William Kornblum, struktur sosial adalah susunan yang dapat terjadi karena adanya
pengulangan pola perilaku undividu.
- Menurut E.R. Lanch struktur
sosial adalah cita-cita tentang distribusi kekuasaan di antara individu
dan kelompok sosial.
struktur sosial
merupakan salah satu konsep paling esensial dalam sosiologi. Struktur sosial
berkaitan dengan posisi-posisi individu atau kelompok dalam masyarakat. Kalau
dalam ruang geografi seseorang atau sekelompok orang memiliki lokasi/tempat
tinggal atau dalam bahasa yang lebih populer ”alamat”, maka dalam ruang sosial
seseorang juga memiliki ”lokasi”, ”tempat”, atau ”alamat”. Anda dan
keluarga Anda memiliki posisi tertentu dalam struktur sosial, posisi itu sering
disebut sebagai status atau kedudukan sosial. SMA di mana Anda sekarang
ini bersekolah juga memiliki posisi tertentu dalam struktur sosial masyarakat.
Struktur sosial
merupakan susunan atau konfigurasi dari unsur-unsur sosial yang pokok dalam
masyarakat, yaitu kelompok, kelas sosial, nilai dan norma sosial,
dan lembaga sosial.
B.
ciri-ciriStruktur Sosial
1.
Muncul
pada kelompok masyarakat
Struktur sosial hanya bisa
muncul pada individu-individu yang memiliki status dan peran. Status dan
peranan masing-masing individu hanya bisa terbaca ketika mereka berada dalam
suatu sebuah kelompok atau masyarakat. Pada setiap sistem sosial
terdapat macam-macam status dan peran indvidu. Status yang berbeda-beda itu
merupakan pencerminan hak dan kewajiban yang berbeda pula.
2.
Berkaitan
erat dengan kebudayaan
Kelompok masyarakat lama
kelamaan akan membentuk suatu kebudayaan. Setiap kebudayaan memiliki struktur
sosialnya sendiri. Indonesia mempunyai banyak daerah dengan kebudayaan yang
beraneka ragam. Hal ini menyebabkan beraneka ragam struktur sosial yang tumbuh
dan berkembang di Indonesia.
Hal-hal yang memengaruhi
struktur sosial masyarakat Indonesia adalah sbb:
a. Keadaan
geografis Kondisi geografis terdiri dari pulau-pulau yang terpisah.
Masyarakatnya kemudian mengembangkan bahasa, perilaku, dan ikatan-ikatan
kebudayaan yang berbeda satu sama lain.
b.Mata pencaharian Masyarakat Indonesia memiliki mata
pencaharian yang beragam, antara lain sebagai petani, nelayan, ataupun sektor
industri.
c. Pembangunan Pembangunan
dapat memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia. Misalnya pembangunan yang
tidak merata antra daerah dapat menciptakan kelompok masyarakat kaya dan
miskin.
3.
Dapat
berubah dan berkembang
Masyarakat tidak statis karena terdiri dari
kumpulan individu. Mereka bisa berubah dan berkembang sesuai dengan tuntutan
zaman. Karenanya, struktur yang dibentuk oleh mereka pun bisa berubah sesuai
dengan perkembangan zaman.
C.
Fungsi Struktur Sosial
1. Fungsi Identitas Struktur
sosial berfungsi sebagai penegas identitas yang dimiliki oleh sebuah kelompok.
Kelompok yang anggotanya memiliki kesamaan dalam latar belakang ras, sosial,
dan budaya akan mengembangkan struktur sosialnya sendiri sebagai pembeda dari
kelompok lainnya.
2.
Fungsi
Kontrol Dalam kehidupan bermasyarakat, selalu muncul
kecenderungan dalam diri individu untuk melanggar norma, nilai, atau peraturan
lain yang berlaku dalam masyarakat. Bila individu tadi mengingat peranan dan
status yang dimilikinya dalam struktur sosial, kemungkinan individu tersebut
akan mengurungkan niatnya melanggar aturan. Pelanggaran aturan akan berpotensi
menibulkan konsekuensi yang
pahit.
3. Fungsi Pembelajaran Individu belajar dari struktur sosial yang
ada dalam masyarakatnya. Hal ini dimungkinkan mengingat masyarakat merupakan
salah satu tempat berinteraksi. Banyak hal yang bisa dipelajari dari sebuah
struktur sosial masyarakat, mulai dari sikap, kebiasaan, kepercayaan dan
kedisplinan.
Bentuk-bentuk struktur sosial ada 2 yaitu
1. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial adalah
struktur dalam masyarakat yang membagi masyarakat ke dalam tingkatan-tingkatan.
Adapun kriteria yang dipakai seperti tingkat pendidikan, kekayaan atau
kekuasaan. Munculnya stratifikasi sosial menurut Cuber disebabkan karena adanya
perbedaan hak-hak individu, sedangkan Max Weber menyebutkan bahwa penyebab
terjadinya stratifikasi sosial adalah kekuasaan, hak istimewa dan prestis.
Stratifikasi sosial ada 3 macam yaitu :\
a.
Stratifikasi sosial
tertutup adalah stratifikasi sosial yang tidak memungkinkan adanya perpindahan
posisi atau terjadinya mobilitas sosial, contoh stratifikasi sosial dalam
kasta, tidak mungkin Brahmana pindah menjadi Sudra dan sebaliknya
b.
Stratifikasi sosial
terbuka adalah stratifikasi yang memungkinkan adanya mobilitas sosial baik
vertikal naik maupun turun, misalnya seorang buruh berubah menjadi pengusaha
atau sebaliknya pengusaha sukses yang bangkrut kemudian berubah menjadi buru
c.
Stratifikasi sosial campuran
adalah stratifikasi sosial yang terjadi akibat bertemunya stratifikasi sosial
terbuka dengan stratifikasi sosial tertutup
2.
Diferensiasi
Sosial
Diferensiasi sosial adalah
klasifikasi atau penggolongan masyarakat berdasarkan perbedaan-perbedaan
tertentu yang biasanya sejajar atau sama. Adapun jenis diferensiasi sosial
menurut kategorinya dibedakan menjadi:
a. diferensiasi ras
Ras merupakan pengelompokan manusia yang
didasarkan atas ciri-ciri fisik atau biologis yang melekat pada diri manusia.
Terdapat ciri-ciri fisik yang khas yang dimiliki oleh manusia, seperti postur
tubuh, bentuk dan warna rambut, bentuk dan warna mata, warna kulit, bentuk
hidung, bentuk bibir, bentuk wajah, dan lain sebagainya.
b. diferensiasi suku bangsa
Diferensiasi suku bangsa
bersifat horisontal sehingga masing- masing suku bangsa memiliki persamaan
derajat, harkat, dan martabat. Ciri-ciri yang pa- ling menonjol yang merupakan
identitas suku bangsa adalah bahasa dan kebudayaan. Oleh karena itu,
diferensiasi sosial (perbedaan sosial) berdasarkan suku bangsa sering
ditunjukkan dengan adanya perbedaan bahasa dan kebudayaan.
c. diferensiasi klen
Klan merupakan suatu satuan
sosial yang didasarkan atas hubungan darah atau keturunan (geneologis).
Biasanya klan atau kelompok kekerabatan ditarik berdasarkan garis keturunan
(unilateral). Dalam klan dikenal istilah patrilinel dan matrilineal. Istilah
patrilineal, adalah kekerabatan yang didasarkan pada garis keturunan dari
pihak bapak sedangkan matrilineal adalah kekerabatan yang didasarkan pada garis
keturunan dari pihak ibu.
Bentuk klan dapat dengan
mudah kita temukan di Indonesia, salah satunya klan yang ada pada budaya Batak
yang disebut dengan marga, seperti Marga Simanjuntak, Marga Hutabarat, Marga
Harahap, Marga Hutagalung, Marga Hutauruk, dan lain sebagainya.
d. diferensiasi agama
Agama merupakan suatu sistem
terpadu mengenai kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci
dan menyatukan semua pengikutnya ke dalam suatu komunitas moral yang disebut
umat. Semua ajaran agama mengatur hubungan, baik hubungan antara sesama manusia
maupun hubungan antara manusia dengan Tuhan.
e. diferensiasi
profesi/pekerjaan
Yaitu diferensiasi yang
didasari suatu pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus. Dalam kehidupan
bermasyarakat telah tumbuh dan berkembang berbagai macam profesi atau pekerjaan
yang merupakan sumber penghasilan seperti guru, seniman, dokter, arsitek,
militer, olah ragawan, politisi, petani, advokat, pedagang, pengusaha, dan lain
sebagainya.
f. diferensiasi jenis
kelamin
Secara alamiah dan kodrati,
pria dan wanita terlahir dengan berbagai perbedaan fisik, sifat maupun
kecenderungan. Laki-laki pada umumnya lebih kuat secara fisik dan menyukai hobi
serta profesi yang lebih menantang dibandingkan perempuan yang diciptakan lebih
lemah secara fisik. Jika hal seperti itu terjadi semata-mata merupakan
kecenderungan alamiah yang ada pada diri pria dan wanita, bukan diskriminasi.
E. Konflik Sosial
Konflik
sosial merupakan salah satu konsekuensi dari adanyaperbedaan-perbedaan
dalam masyarakat, misalnya peluang hidup, gengsi, hak istimewa, dan gaya hidup.
Sumber konflik:
1.
Perbedaan kepentingan
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar
belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh
sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok
memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal
yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnya
perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para tokoh masyarakat menanggap hutan
sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka sehingga
harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menbang pohon-pohon
karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon
ditebang dan kemudian kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan membuka
pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari
lingkungan sehingga harus dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan
kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan
mendatangkan konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan
ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi
antar kelompok atau antara kelompok dengan individu, misalnya konflik antara
kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi karena perbedaan kepentingan di
antara keduanya. Para buruh menginginkan upah yang memadai, sedangkan pengusaha
menginginkan pendapatan yang besar untuk dinikmati sendiri dan memperbesar
bidang serta volume usaha mereka.
2.
Perbedaan individual
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang
memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya.
Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata
ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani
hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya,
ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap
warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi
ada pula yang merasa terhibur.
3.
Perbedaan kebudayaan
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan
pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada
akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
4.
Perubahan social
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi,
tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan
tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat
pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan
konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya
bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai
kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang
disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi
hubungan struktural yang disusun dalamorganisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis
dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah
menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam
dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau
mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan
akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap
mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada.t
Macam-macam konflik
1. Individu atau
kelompok (berdasarkan pelakunya perorangan atau kelompok)
2. Horizontal atau
vertical (berdasarkan status pihak-pihak yang terlibat, sejajar atau
bertingkat)
Konflik horizontal = antar-etnis,
antar-agama, antar-aliran, dll.
Konflik vertical = antara buruh
dengan majikan, pemberontakan atau gerakan separatis/makar terhadap kekuasaan
negara
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang
telah diuraikan, dapat ditarik kesimpulan bahwa struktur sosial memiliki
keterkaitan antara status dan pola perilaku. Individu belajar dari struktur
sosial yang ada dalam lingkungannya melaui proses interaksi sosial. Banyak hal
yang bisa dipelajari dari sebuah struktur sosial dalam lingkungan sekolah maupu
luar sekolah , mulai dari sikap, kebiasaan, dan kedisplinan.
B. Saran
Setelah membaca
makalah ini, diharapkan psara pembaca dapat memahami dan mengerti akan isi dan
maksud dari judul tersebut diatas. Para pembaca bisa mendapatkkan
pelajaran serta dapat menambah wawasan mengenai “ Struktur Sosial ”