Rabu, 06 Desember 2017

Welcome to my blog guys..
Kenalkan saya Dian, Mahasiswa BK Universitas Negeri Malang angkatan 2016. Pada kesempatan kali ini saya akan share pengalaman saya pada mata kuliah Pengembangan Aplikasi Multimedia BK. Sesuai dengan ketetapan waktu dari Universitas, bahwa dalam 1 semester terdapat 16x pertemuan sudah termasuk UTS dan UAS. Matakuliah ini bisa saya katakan Project Based Learning karena memang sifatnya berkelanjutan dan terdapat timeline pada tiap tahapnya.
Oke langsung saja pada tahap awal, Bu Maya sebagai Dosen pengampu mata kuliah ini beliau menjelaskan terkait Rencana Perkuliahan yang akan kita laksanakan dalam 1 semester ini. Kemudian beliau membagi kami dalam beberapa kelompok dan membagi bidang serta Sekolah menengah yang pada masing-masing kelompok untuk observasi need assessment siswa.
Yap saya kebagian kelompok 3 yang beranggotakan 4 anak (dengan saya) dan Bidang Karir di SMK. Kami memutuskan untuk observasi di SMK Muhammadiyah 3 Malang karena kami mencari SMK yang perizinannya tidak “rempong”. Sebelum terjun ke lapangan, kami menyusun instrument need assessment yaitu wawancara pada Guru BK dan perwakilan siswa. Minggu selanjutnya kami observasi ke SMK tersebut dengan tujuan untuk analisis kebutuhan layanan BK di SMK tersebut.
And then hasil dari observasi tersebut kami mendapat banyak informasi dari Guru BK yang disana hanya satu-satunya Guru BK dan beberapa siswa. Guru BK disana sudah terbilang sepuh karena ini tahun terakhirnya untuk melaksanakan tugasnya menjadi Guru, tetapi semangat beliau dan pengabdiannya tetap membara. Dengan banyaknya “kebutuhan” di Sekolah tersebut dan dengan latar belakang beliau bukan dari BK tetapi beliau terus belajar ilmu-ilmu ke BKan dengan cara ikut Workshop, MGBK, dll maka kami mulai ada pandangan mengenai media BK yang akan kami kembangkan.
Setelah observasi tersebut dapat kami tarik kesimpulan jika kebutuhan yang paling terlihat pada bidang karir yaitu informasi terkait profesi dan studi lanjut yang sesuai dengan latar belakang keilmuannya. Oleh karena itu kami menyusun rencana pengembangan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan tersebut dengan berbasis web. Akhirnya kami mempresentasikan hasil need assessment kami dengan memaparkan rencana pengembangan aplikasi tersebut di depan kelas. Dari situ kami mendapat saran serta masukan dari teman dan dosen dimana masukan tersebut kami pertimbangkan dalam aplikasi CATION yang akan dikembangkan.
Tahap selanjutnya, kami mengembangkan aplikasi tersebut dengan bantuan seorang mahasiswa teknik sebagai pemandunya. Aplikasi tersebut berbasis web dengan aplikasi pengembangan yang digunakan yaitu webshost. Bukan hanya itu, kami juga harus membuat Rencana Pemberian Layanan Bimbingan dan Konseling atau yang biasa disebut RPLBK agar media yang dikembangkan tepat sasaran, tujuan, dan penggunaannya. Dari aplikasi yang telah kami buat yang masih 85% dan RPLBK tersebut kami kembali mempresentasikannya agar mendapat masukan dari teman-teman serta dosen pengampu. Masukan dan saran dari teman-teman dan dosen kami terima untuk finishing aplikasi CATION dan RPLBK kami.
And Then..
Aplikasi CATION dan RPLBK sudah ready, kami harus melakukan pameran terkait media BK tersebut, dan setiap responden atau pengunjung yang datang ke stand kami memberikan penilaian menggunakan google form. Kami harus membagi tugas dalam pameran tersebut, nah berhubung anggota kelompok kami ada 4 jadi saya sebagai ketua kelompok berinisiatif untu membagi 2 anak untuk berkeliling di sekitar stand dan memamerkan produk kami. Hm berasa sales gitu deh hehe, kemudian untuk 2 orang lagi berjaga di stand. 2 orang di stand juga dibagi lagi, 1 orang berada di depan stand untuk ‘membujuk” pengunjung agar mampir ke stand kami, kayak teknik pemasaran gitu pengunjung bukan ditunggu tapi dijemput hehe dan 1 orang lagi yaitu saya sebagai pemateri atau orang yang menjelaskan aplikasi tersebut kepada setiap pengunjung. Sebenarnya capek sih menjelaskan berulang-ulang dengan penjelasan yang sama, ditanyain ini itu alhamdulillah bisa jawab karena memang sudah menguasai produk tersebut. Banyak saran dan masukan yang dapat saya terima langsung tanpa google form.
Yayy pameran berakhir, dan tidak lupa untuk foto-foto sebagai bahan laporan. sekarang saatnya analisis penilaian dari responden. Jadi pada sore itu juga kami membuka hasil penilaian dari responden yang terdiri dari 31 responden dimana one of them is my “Kajur” hm so excited banget rasanya lihat komentar yang bervariasi. Tapi juga bangga sih akhirnya produk ini atau aplikasi CATION ini mendapatkan respon yang positif dari responden.
Tidak berakhir disini, kami harus menyusun laporan mengenai kegiatan pameran yang sudah dilakukan kemarin.jadi kami harus menganalisis hasil penilaian responden, karena memang awalnya masih di google form maka kami dibimbing dosen untuk memunculkan hasil tersebut dalam bentuk excel agar bisa terbaca dengan leluasa dan bisa kami copas ke bentuk word untuk laporan. ya beginilah hasil laporan kami.
Sebelum ke sekolah, kami merevisi beberapa item agar siap untuk di aplikasikan pada siswa. Senin, 04 Desember 2017 kami ke Sekolah untuk menyerahkan media tersebut. Hm tapi sayangnya pada saat itu Guru BK sedang tidak hadir jadi yang menerima yaitu Waka Kurikulum yang bernama bu Jumanik. Kami sudah menyampaikan dan memberi pelatihan khusus kepada beliau, tidak hanya itu kami juga melampirkan RPLBK dan panduan penggunaan media tersebut. Beliau dengan sangat berterimakasih serta akan menyampaikan kepada Guru BK, dan jika nanti ada masalah terkait media tersebut beliau akan menghubungi kami. Ohya untuk kalian para readers yang ingin tau aplikasi yang sudah kami kembangkan bisa langsung berkunjung disini ya https://baristudi.000webhostapp.com/ .

Ya begitulah my experience yang terjadi pada 1 semester ini, “spaneng” pasti, but keep enjoy and do it!

Jumat, 10 Februari 2017

Pendekatan Sosiologi dan Antropologi

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari cara kehidupan manusia baik berupa kebiasaan, adat istiadat, maupun budaya. Sedangkan sosiologi adalah ilmu yang mengkaji tatanan masyarakat dan pranata sosial, agen atau invidu seseorang. Di dalam sosiologi dan antropologi terdapat banyak pendekatan-pendekatan yang di ambil dari beberapa teori-teori. Banyak sekali tokoh-tokoh yang mempelopori teori-teori sosiologi dan antropologi. Tokoh-tokoh tersebut antara lain Karl Max, Max Weber, Sigmun Freud, dan lain sebagainya.
Untuk menciptakan hubungan yang baik dengan individu maupun terhadap masyarakat maka perlu menggunakan beberapa pendekatan, dengan pendekatan berinteraksi antara individu dan masyarakat berjalan dengan lancar dan mudah. Sehingga untuk mempelajari pendekatan-pendekatan sosiologi dan antropologi di masyarakat di rasa perlu.
            Di dalam makalah ini nantinya akan di bahas mengenai pendekatan-pendekatan menurut perspektif sosiologi dan antropologi. Ada  beberapa pendekatan mengenai sosiologi  antropologi dari teori-teori para tokoh. Setiap tokoh memiliki teori dan pendapat yang berbeda-beda,  sehingga nantinya banyak pendekatan-pendekatan dan pendapat yang berbeda-beda di dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1.     Apakah pengertian Sosiologi dan Antropologi?
  1. Apa sajakah macam-macam pendekatan Sosiologi dan Antropologi?
C. Tujuan
  1. Mengetahui pengertian dari sosiologi dan antropologi secara umum
  2. Mengetahui macam-macam pendekatan sosiologi dan antropologi






BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sosiologi dan Antropologi
1.Pengertian Sosiologi
Ada beberapa ahli yang berpendapat tentang pengertian sosiologi. Antara lain:
1.Emile Durkheim
Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta yang mengandung cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada di luar individu di mana fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu.

2.Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi
Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.
3. Soejono Sukamto
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.
4. William Kornblum
Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan kondisi.
5. Allan Jhonson
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya dengan suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut mempengaruhi orang dan bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya mempengaruhi sistem tersebut.
6. Menurut Roucek & Waren,
sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan kelompok sosial.
7. Menurut Soerjono Soekanto,
sosiologi adalah ilmu yang kategoris, murni, abstrak, berusaha mencari pengertian-pengertian umum, rasional, empiris, serta bersifat umum.
8. Pitirim Sorokin
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain.
9. Roucek dan Warren
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.
10. William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkopf
Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.
11. J.A.A Von Dorn dan C.J. Lammers
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
12. Max Weber
Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.
13. Paul B. Horton
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.

Dari pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar individu di dalam masyarakat. Kajian-kajian yang di bahas dalam sosiologi selalu berfokus pada pemasalahan sosial dimasyarakat.

2. Pengertian Antropologi
Ada beberapa pendapat para ahli tentang pengertian antropologi. Antara lain:
1.David Hunter 
Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia.
2. Koentjaraningrat 
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisikmasyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.
3. William A. Haviland 
Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.

Dari beberapa pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa Antropologi adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat dan kebiasaan manusia berdasarkan budaya-budaya yang terdapat di daerah tertentu dimana manusia itu tinggal.






B. Ragam Pendekatan Sosiologi dan Antropologi
1. Pendekatan Sosiologi
A. Pendekatan Individu
Pendekatan Individu merupakan pendekatan yang tertuju pada psikologi dan watak pada setiap Individu tersebut. Untuk memahami karakter setiap Individu perlu memahami tingkah laku dan cara berfikir setiap Individu.
Dalam pendekatan Individu terdapat dua faktor yaitu:
  1. Faktor Intern meliputi faktor-faktor biologis dan psikologis
  2. Faktor Extern meliputi faktor-faktor lingkungan fisik dan lingkungan sosial
Dalam pendekatan individu lebih fokus kepada faktor biologi dan psikologi. Sedangkan faktor lingkungan fisik dan lingkungan sosial hanya sebagai faktor tambahan dari faktor-faktor intern.

B. Pendekatan Sosial

Pendekatan sosial merupakan pendekatan yang berfokus pada lingkungan sekitar dan lingkungan tempat tinggal setiap individu yang dalam fase berkembang. Pendekatan sosial membahas kelompok-kelompok masyarakat beserta aktivitasnya. Pendekatan ini lebih memperhatikan aspek-aspek dan komponen kebudayaan manusia. Menururt pendekatan ini tingkah laku manusia dalam masyarakat lebih ditentukan oleh faktor fisik dan kultural.

C. Pendekatan Interaksi   

 Pendekatan Interaksi merupakan pendekatan yang memperhatikan hubungan antar individu dengan lingkuangan masyarakat. Pendekatan ini merupakan gabungan dari pendekatan individu dan pendekatan sosial. Dimana individu dan masyarakat saling mempengaruhi antara satu sama lainnya.
Menurut pendekatan ini terdapat hubungan timbal balik antara individu dan masyarakat. Interaksi antara individu dengan lingkuangan masyarakat disebut sebagai interaksi sosial. Ada beberapa macam interaksi sosial yaitu:
1.      Dilihat dari sudut subjeknya, ada tiga macam Interaksi Sosial yaitu:
a)      Interaksi antara orangn perorangan 
b)      Interaksi antar orang dengan kelompoknya dan sebaiknya
c)      Interaksi antar kelompok
2.      dilihat dari segi caranya, ada 2 macam interksi sosial:
a)      Interksi langsung (Dirrect Interction) yaitu interaksi fisik, seperi berkelahi, hubungan seks/kelamin dan sebagainya.
b)      Interksi simbolik (Symbolik Interaction), yaitu interakasi dengan mempergunakan bahasa (lisan/tertulis) dan simbol-simbol lain (isyarat) dan lain sebagainya.
3.      menurut bentuknya, selo sumardjan membagi interaksi menjadi empat, yaitu:
a)      Kerjasama (coopertion)
b)      Persaingan (competition)
c)      Pertikaian (conflict) 
d)     Akomodasi (accomodation) yaitu bentuk penyelesaian dari pertikaian
Jadi pendekatan ini lebih melihat bahwa individu yang berinteraksi dengan lingkungannya akan memaksa individu itu untuk merubah sifat dan sikapnya di masyarakat untuk menyesuaikan dengan keadaan lingkuangan masyarakat

2. Pendekatan Antropologi
A. Pendekatan Daerah Kebudayaan
Pendekatan daerah kebudayaan (Culture Area) merupakan suatu pendekatan yang lebih memperhatikan tradisi sosial dan kebudayaan di dalam suatu lingkungan masyarakat. Di suatu daerah biasanya memiliki beberapa budaya yang memiliki suatu kemiripan dan sifat khas tersendiri di banding dengan daerah yang lain. Oleh karena itu pendekatan ini lebih mengutamakan penggolongan kebudayaan menurut ciri-ciri, sifat, dan kebiasaan masyarakat yang ada di suatu daerah.
Kelemahan dari pendekatan ini adalah sulitnya menggolongkan aneka ragam budaya kedalam daerah kebudayaan di karenakan sudah banyaknya perubahan budaya di dalam lingkungan masyarakat terutama di zaman yang modern seperti ini.

B. Pendekatan Waktu
Pendekatan waktu merupakan pendekatan yang memandang penting suatu sejarah atau kejadian-kejadian yang pernah terjadi di lingkungan masyarakat. Pendekatan ini merupakan buah dari pengamalan teori evolusi budaya dan teori difusi budaya. Dimana teori evolusi budaya mengatakan kebudayaan dan kebiasaan manusia setiap generasi mengalami perubahan secara bertahap menjadi lebih maju. Sedangkan teori difusi budaya berpendapat bahwa kebudayaan suatu daerah berasal dari penyebaran gagasan dari suatu daerah ke daerah yang lain. Oleh karena itu, pendekatan ini lebih melihat sejarah kebudayaan suatu daerah seperti darimana kebudayaan tersebut muncul? Bagaimana perkembangan kebudayaan itu dari dulu hingga sekarang? Dan lain sebagainya.

C. Pendekatan Sinkronik
Pendekatan sinkronik merupakan pendekatan yang menunjukkan hubungan unsur-unsur kebudayaan bersama-sama dalam waktu yang sama. Pendekatan ini lebih menganalisa berbagai budaya yang berbeda tanpa di pengaruhi waktu. Setiap budaya di masyarakat yang terjadi saat ini di analisa sedemikian rupa untuk menemukan kebiasaan-kebiasaan masyarakat saat ini. Dengan kata lain pendekatan ini hanya membahas suatu budaya di masyarakat yang terjadi saat ini.



D. Pendekatan Komparatif
Pendekatan komparatif merupakan suatu pendekatan yang melihat manusia dengan pandangan yang luas, dan berusaha membandingkan antara tradisi satu dengan tradisi lain. Pendekatan ini memiliki ciri yaitu membandingkan antara satu tradisi dan kebudayaan dengan kebudayaan lain, melihat variasi bentuk-bentuk budaya dan perkembangan manusia dengan adat-istiadatnya. Inti dari pendekatan ini adalah membandingkan suatu kebudayaan untuk mengetahui perbedaan maupun persamaannya.




























BAB III
A.Kesimpulan
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar individu di dalam masyarakat. Kajian-kajian yang di bahas dalam sosiologi selalu berfokus pada pemasalahan sosial dimasyarakat. Sedangkan Antropologi adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat dan kebiasaan manusia berdasarkan budaya-budaya yang terdapat di daerah tertentu dimana manusia itu tinggal.
Sosiologi dan Antropologi memiliki pendekatan yang beragam. Setiap pendekatan memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Tidak semua masyarakat dapat di gunakan pendekatan yang sama tergantung dari kebudayaan dan kebiasaan masyarakat masing-masing.
Pendekatan-pendekatan dalam Sosiologi dan Antropologi sebenarnya mengacu pada beberapa teori para tokoh contohnya pendekatan waktu dalam Antropologi yang lebih mengacu pada teori evolusi budaya dan teori difusi budaya. Dan setiap pendekatan memiliki cara tersendiri untuk lebih mengenal masyarakat tergantung teori  yang di gunakan sebagai acuan.

B. Saran
Setelah membaca dan memahami makalah ini, semoga pembaca dapat mengerti tentang ragam pendekatan Sosiologi dan Antropologi. Kami juga memohon kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat disempurnakan.
















DAFTAR PUSTAKA
Harsojo. 1967. Pengantar Antropologi. Jakarta: Binatjipta
Mahmud, M. Dimyati. 1989. Dasar- Dasar Sosiologi Pendidikan: Suatu Penelitian Kepustakaan. Jakarta: P2LPTK Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Tarwotjo. 1985. Pengantar Antropologi Pendidikan Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Wuradji. 1988. Sosiologi Pendidikan: Sebuah Pendekatan Sosiologi dan Antropologi. Jakarta: P2LPTK



Struktur Sosial

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Menurut August Comte sosiologi mengkaji mengkaji masyarakat dari sisi social statics (statika social atau struktur social) dan social dynamics (dinamika social atau perubahan social). Comte berpendapat bahwa setiap masyarakat memiliki dua system kehidupan yang berbeda sebagaimana yang dipelajari oleh sosiologi itu.  Walaupun memiliki sisi yang berbeda, keduanya menjadi system yang tak terpisahkan dari sebuah masyarakat secara umum.
Social statics meliputi struktur social masyarakat berupa kelompok dan lembaga-lembaga sosial, lapisan serta kekuasaan, sedangkan sosial dinamics adalah fungsi-fungsi masyarakat yang terlibat dalam proses social, perubahan social, atau bentuk abstrak interaksi social.
Suatu sistem sosial tidak hanya berupa kumpulan individu tetapi juga berupa hubungan-hubungan sosial dan sosialisasi yang membentuk nilai-nilai dan adat istiadat sehingga terjalin kesatuan hidup bersama yang teratur dan berkesinambungan.
Struktur sosial adalah cara bagaimana suatu masyarakat terorganisasi dalam hubungan-hubungan yang dapat diprediksikan melalui pola perilaku berulang antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat tersebut. Struktur sosial dapat diartikan sebagai jalinan antara struktur-struktur sosial yang pokok yaitu kaidah-kaidah / norma-norma sosial, lembaga-lembaga sosial dan lapisan-lapisan sosial.



B.     Rumusan Masalah


1.      Apakah pengertian struktur sosial?
2.      Apa saja ciri-ciri struktur sosial ?
3.      Apa saja fungsi struktur sosial ?
4.      Apa saja bentuk struktur sosial ?
5.      Apa saja konflik sosial ?

C.    Tujuan Masalah


1.      Mengetahui pengertian struktur sosial?
2.      Mengetahui ciri-ciri struktur sosial ?
3.      Mengetahuifungsi struktur sosial ?
4.      Mengetahuibentuk struktur sosial ?
5.      Mengetahui konflik sosial ?











BAB II

PEMBAHASAN


A.    Pengertian Struktur Sosial

Menurut para ahli pengertian Struktur Sosial sebagai berikut :
  1. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi (Dalam Soerjono Soekanto, 20;2005)
Struktur sosial merupaka keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial, serta lapisan-lapisan sosial.
  1. Menurut Soerjono Soekanto (59;2005)
Struktur sosial merupakan jaringan dari unsur-unsur sosial pokok, yang meliputi:
·         Kelompok sosial,
·         Kebudayaan,
·         Lembaga sosial,
·         Strati kasi sosial,
·         Kekuasaan dan wewenang.
  1. Abdul Syani (Dalam Basrowri, 69;2005)
Struktur sosial adalah suatu tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang merupakan jaringan dari unsur-unsur sosial yang pokok.
  1. D. Hendropuspito (89;1999)
Struktur sosial adalah skema penempatan nilai-nilai sosio-budaya dan organ-organ masyarakat pada posisi yang dianggap sesuai, demi berfungsinya organisme masyarakat sebagai suatu keseluruhan, dan demi kepentingan masing-masing bagian untuk jangka waktu yang relatif lama.
  1. Firth (Dalam Basrowri, 67;2005)
Struktur sosial dianggap sama dengan organisasi sosial yang mengacu pada hubungan-hubungan sosial yang lebih fundamental yang  memberikan bentuk dasar pada masyarakat, yang memberikan batas-batas pada aksi-aksi yang mungkin dilakukan secara organisatoris.
  1. Menurut George Simmel, struktur sosial adalah kumpulan individu serta pola perilakunya.
  2. George C. Homans mengatakan bahwa struktur sosial merupakan hal yang memiliki hubungan erat dengan perilaku sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari.
  3. William Kornblum, struktur sosial adalah susunan yang dapat terjadi karena adanya pengulangan pola perilaku undividu.
  4. Menurut E.R. Lanch struktur sosial adalah cita-cita tentang distribusi kekuasaan di antara individu dan kelompok sosial.
struktur sosial merupakan salah satu konsep paling esensial dalam sosiologi. Struktur sosial berkaitan dengan posisi-posisi individu atau kelompok dalam masyarakat. Kalau dalam ruang geografi seseorang atau sekelompok orang memiliki lokasi/tempat tinggal atau dalam bahasa yang lebih populer ”alamat”, maka dalam ruang sosial seseorang juga memiliki ”lokasi”, ”tempat”, atau ”alamat”.  Anda dan keluarga Anda memiliki posisi tertentu dalam struktur sosial, posisi itu sering disebut sebagai status atau kedudukan sosial.  SMA di mana Anda sekarang ini bersekolah juga memiliki posisi tertentu dalam struktur sosial masyarakat.
Struktur sosial merupakan susunan atau konfigurasi dari unsur-unsur sosial yang pokok dalam masyarakat, yaitu kelompok,  kelas sosial,  nilai dan norma sosial, dan lembaga sosial.

B.     ciri-ciriStruktur Sosial


1.    Muncul pada kelompok masyarakat
Struktur sosial hanya bisa muncul pada individu-individu yang memiliki status dan peran. Status dan peranan masing-masing individu hanya bisa terbaca ketika mereka berada dalam suatu sebuah kelompok atau masyarakat.  Pada setiap sistem sosial terdapat macam-macam status dan peran indvidu. Status yang berbeda-beda itu merupakan pencerminan hak dan kewajiban yang berbeda pula.
2.    Berkaitan erat dengan kebudayaan  
Kelompok masyarakat lama kelamaan akan membentuk suatu kebudayaan. Setiap kebudayaan memiliki struktur sosialnya sendiri. Indonesia mempunyai banyak daerah dengan kebudayaan yang beraneka ragam. Hal ini menyebabkan beraneka ragam struktur sosial yang tumbuh dan berkembang di Indonesia.
Hal-hal yang memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia adalah sbb:
a.    Keadaan geografis  Kondisi geografis terdiri dari pulau-pulau yang terpisah. Masyarakatnya kemudian mengembangkan bahasa, perilaku, dan ikatan-ikatan kebudayaan yang berbeda satu sama lain.
b.Mata pencaharian  Masyarakat Indonesia memiliki mata pencaharian yang beragam, antara lain sebagai petani, nelayan, ataupun sektor industri.
c.    Pembangunan   Pembangunan dapat memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia. Misalnya pembangunan yang tidak merata antra daerah dapat menciptakan kelompok masyarakat kaya dan miskin.
3.    Dapat berubah dan berkembang   
Masyarakat tidak statis karena terdiri dari kumpulan individu. Mereka bisa berubah dan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Karenanya, struktur yang dibentuk oleh mereka pun bisa berubah sesuai dengan perkembangan zaman.

C.    Fungsi Struktur Sosial


1.      Fungsi Identitas  Struktur sosial berfungsi sebagai penegas identitas yang dimiliki oleh sebuah kelompok. Kelompok yang anggotanya memiliki kesamaan dalam latar belakang ras, sosial, dan budaya akan mengembangkan struktur sosialnya sendiri sebagai pembeda dari kelompok lainnya.
2.    Fungsi Kontrol   Dalam kehidupan bermasyarakat, selalu muncul kecenderungan dalam diri individu untuk melanggar norma, nilai, atau peraturan lain yang berlaku dalam masyarakat. Bila individu tadi mengingat peranan dan status yang dimilikinya dalam struktur sosial, kemungkinan individu tersebut akan mengurungkan niatnya melanggar aturan. Pelanggaran aturan akan berpotensi menibulkan konsekuensi yang pahit.
3.    Fungsi Pembelajaran  Individu belajar dari struktur sosial yang ada dalam masyarakatnya. Hal ini dimungkinkan mengingat masyarakat merupakan salah satu tempat berinteraksi. Banyak hal yang bisa dipelajari dari sebuah struktur sosial masyarakat, mulai dari sikap, kebiasaan, kepercayaan dan kedisplinan.

D.    Bentuk StrukturSosial

Bentuk-bentuk struktur sosial ada 2 yaitu
1.      Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial adalah struktur dalam masyarakat yang membagi masyarakat ke dalam tingkatan-tingkatan. Adapun kriteria yang dipakai seperti tingkat pendidikan, kekayaan atau kekuasaan. Munculnya stratifikasi sosial menurut Cuber disebabkan karena adanya perbedaan hak-hak individu, sedangkan Max Weber menyebutkan bahwa penyebab terjadinya stratifikasi sosial adalah kekuasaan, hak istimewa dan prestis.

Stratifikasi sosial ada
3 macam yaitu :\
a.       Stratifikasi sosial tertutup adalah stratifikasi sosial yang tidak memungkinkan adanya perpindahan posisi atau terjadinya mobilitas sosial, contoh stratifikasi sosial dalam kasta, tidak mungkin Brahmana pindah menjadi Sudra dan sebaliknya
b.      Stratifikasi sosial terbuka adalah stratifikasi yang memungkinkan adanya mobilitas sosial baik vertikal naik maupun turun, misalnya seorang buruh berubah menjadi pengusaha atau sebaliknya pengusaha sukses yang bangkrut kemudian berubah menjadi buru
c.       Stratifikasi sosial campuran adalah stratifikasi sosial yang terjadi akibat bertemunya stratifikasi sosial terbuka dengan stratifikasi sosial tertutup 
2.      Diferensiasi Sosial
Diferensiasi sosial adalah klasifikasi atau penggolongan masyarakat berdasarkan perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sejajar atau sama. Adapun jenis diferensiasi sosial menurut kategorinya dibedakan menjadi:
a. diferensiasi ras
Ras merupakan pengelompokan manusia yang didasarkan atas ciri-ciri fisik atau biologis yang melekat pada diri manusia. Terdapat ciri-ciri fisik yang khas yang dimiliki oleh manusia, seperti postur tubuh, bentuk dan warna rambut, bentuk dan warna mata, warna kulit, bentuk hidung, bentuk bibir, bentuk wajah, dan lain sebagainya. 
b. diferensiasi suku bangsa
Diferensiasi suku bangsa bersifat horisontal sehingga masing- masing suku bangsa memiliki persamaan derajat, harkat, dan martabat. Ciri-ciri yang pa- ling menonjol yang merupakan identitas suku bangsa adalah bahasa dan kebudayaan. Oleh karena itu, diferensiasi sosial (perbedaan sosial) berdasarkan suku bangsa sering ditunjukkan dengan adanya perbedaan bahasa dan kebudayaan.
c. diferensiasi klen
Klan merupakan suatu satuan sosial yang didasarkan atas hubungan darah atau keturunan (geneologis). Biasanya klan atau kelompok kekerabatan ditarik berdasarkan garis keturunan (unilateral). Dalam klan dikenal istilah patrilinel dan matrilineal. Istilah patrilineal, adalah  kekerabatan yang didasarkan pada garis keturunan dari pihak bapak sedangkan matrilineal adalah kekerabatan yang didasarkan pada garis keturunan dari pihak ibu.
Bentuk klan dapat dengan mudah kita temukan di Indonesia, salah satunya klan yang ada pada budaya Batak yang disebut dengan marga, seperti Marga Simanjuntak, Marga Hutabarat, Marga Harahap, Marga Hutagalung, Marga Hutauruk, dan lain sebagainya. 

d. diferensiasi agama
Agama merupakan suatu sistem terpadu mengenai kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci dan menyatukan semua pengikutnya ke dalam suatu komunitas moral yang disebut umat. Semua ajaran agama mengatur hubungan, baik hubungan antara sesama manusia maupun hubungan antara manusia dengan Tuhan.
e. diferensiasi profesi/pekerjaan
Yaitu diferensiasi yang didasari suatu pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus. Dalam kehidupan bermasyarakat telah tumbuh dan berkembang berbagai macam profesi atau pekerjaan yang merupakan sumber penghasilan seperti guru, seniman, dokter, arsitek, militer, olah ragawan, politisi, petani, advokat, pedagang, pengusaha, dan lain sebagainya.
f. diferensiasi jenis kelamin
Secara alamiah dan kodrati, pria dan wanita terlahir dengan berbagai perbedaan fisik, sifat maupun kecenderungan. Laki-laki pada umumnya lebih kuat secara fisik dan menyukai hobi serta profesi yang lebih menantang dibandingkan perempuan yang diciptakan lebih lemah secara fisik. Jika hal seperti itu terjadi semata-mata merupakan kecenderungan alamiah yang ada pada diri pria dan wanita, bukan diskriminasi.
E.     Konflik Sosial
Konflik sosial merupakan salah satu konsekuensi dari adanyaperbedaan-perbedaan dalam masyarakat, misalnya peluang hidup, gengsi, hak istimewa, dan gaya hidup.
Sumber konflik:
1.         Perbedaan kepentingan
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnya perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menbang pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan kemudian kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan mendatangkan konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politikekonomisosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok dengan individu, misalnya konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi karena perbedaan kepentingan di antara keduanya. Para buruh menginginkan upah yang memadai, sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan yang besar untuk dinikmati sendiri dan memperbesar bidang serta volume usaha mereka.



2.         Perbedaan individual
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
3.         Perbedaan kebudayaan
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
4.         Perubahan social
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalamorganisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada.t

Macam-macam konflik
1.    Individu atau kelompok  (berdasarkan pelakunya perorangan atau kelompok)
2.    Horizontal atau vertical (berdasarkan status pihak-pihak yang terlibat, sejajar atau bertingkat)
     Konflik horizontal = antar-etnis, antar-agama, antar-aliran, dll.
     Konflik vertical  = antara buruh dengan majikan, pemberontakan atau gerakan separatis/makar terhadap kekuasaan negara














BAB III

PENUTUP


A.    Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah diuraikan, dapat ditarik kesimpulan bahwa struktur sosial memiliki keterkaitan antara status dan pola perilaku. Individu belajar dari struktur sosial yang ada dalam lingkungannya melaui proses interaksi sosial. Banyak hal yang bisa dipelajari dari sebuah struktur sosial dalam lingkungan sekolah maupu luar sekolah , mulai dari sikap, kebiasaan, dan kedisplinan.


B.  Saran
Setelah membaca makalah ini, diharapkan psara pembaca dapat memahami dan mengerti akan isi dan maksud dari judul tersebut diatas. Para pembaca bisa mendapatkkan pelajaran serta dapat menambah wawasan mengenai “ Struktur Sosial